Apa Itu Compounding Interest dan Kenapa Semua Orang Harus Mempelajarinya?
Pernah dengar istilah "uang bekerja untuk kamu"? Nah, konsep ini salah satunya yang tercermin dalam compounding interest, atau dalam bahasa Indonesia disebut bunga berbunga (bunga majemuk). Ini adalah kekuatan keuangan yang diam-diam tapi sangat dahsyat, bahkan sampai Albert Einstein pernah bilang:
“Bunga majemuk adalah keajaiban kedelapan dunia. Siapa yang memahaminya akan mendapatkan keuntungan, sedangkan yang tidak memahaminya justru akan membayar kerugiannya.”

Menabung Reguler vs Investasi di Aset Compound
Coba bayangkan kamu menabung uang Rp100.000 setiap bulan ke dalam celengan. Setahun kemudian, kamu akan punya Rp1.200.000. Tapi, ya hanya segitu saja. Uangnya tidak bertambah dan malah bisa berkurang karena inflasi
Sekarang bandingkan dengan jika kamu menaruh uang yang sama ke dalam instrumen investasi yang memberikan bunga berbunga, misalnya reksa dana pasar uang, saham dividen, atau obligasi. Setiap bunga atau keuntungan yang kamu dapatkan, akan ditambahkan ke modal awal, dan di akhir periode keuntunganmu juga akan menghasilkan keuntungan lagi. Itulah esensi dari compounding. Jika masih bingung bisa baca artikel tentang bagaimana Animal Crossing membuka pikiran Saya tentang investasi
Bagaimana Cara Kerja Compounding Interest?
Compounding interest bekerja seperti bola salju yang menggelinding di salju tebal. Semakin lama bergulir, bola itu semakin besar karena menumpuk sendiri. Uang kamu juga akan begitu jika dibiarkan dalam instrumen yang tepat dan tidak ditarik-tarik.
Semakin lama kamu biarkan uangmu berkembang, semakin besar potensi hasilnya. Inilah mengapa memulai lebih awal jauh lebih penting daripada menyetor besar tapi terlambat.
Cara Menghitung Compounding Interest Secara Manual
Berikut adalah rumus umum bunga berbunga:
\[ FV = P \times \left(1 + \frac{r}{n}\right)^{nt} \]Keterangan:
FV
= Future Value (nilai uang di masa depan)P
= Principal (jumlah awal yang diinvestasikan)r
= Suku bunga tahunan (misalnya 6% = 0.06)n
= Frekuensi penggabungan bunga (contoh: 12 untuk bulanan)t
= Jumlah tahun investasi
Contoh:
Kamu menabung Rp10.000.000 dengan bunga 6% per tahun, dan bunga dikompaun setiap bulan selama 10 tahun.
Perhitungan Detail:
FV = 10.000.000 × (1 + 0.06/12)^(12×10)
FV = 10.000.000 × (1 + 0.005)^(120)
FV ≈ 10.000.000 × 1.8194
FV ≈ Rp18.194.000
Hasilnya hampir dua kali lipat! Padahal kamu tidak menambah uang sepeser pun selama 10 tahun itu. Apalagi kalau kita menabung secara reguler.
Aset Apa Saja yang Cocok untuk Compounding?
Untuk memaksimalkan manfaat dari compounding, berikut beberapa aset yang layak dipertimbangkan:
- Reksa Dana Pasar Uang & Pendapatan Tetap – Cocok untuk pemula, return stabil dan bisa dikompaun dengan mudah.
- Saham Dividen (Blue Chip) – Dividen bisa dibelikan kembali saham, memperbesar portofolio secara alami.
- Obligasi Negara Ritel (ORI, SBR) – Aman dan bunga regulernya bisa kamu reinvestasikan.
- Crypto - Resiko tinggi namun jika ditabung rutin, keuntungan yang didapatkan bisa fantastis.
- Properti – Jika disewakan, hasil sewa bisa dibelikan properti baru, menciptakan efek bola salju.
Kesimpulan
Compounding interest adalah alat yang sangat kuat untuk membangun kekayaan dalam jangka panjang. Berbeda dengan menabung di celengan yang hanya menumpuk nominal, aset compound bisa menumbuhkan nilai secara eksponensial.
Mulailah sedini mungkin, pilih aset yang sesuai dengan profil risiko kamu, dan biarkan waktu bekerja untukmu. Seperti kata Einstein , orang yang mengerti compound interest akan menikmatinya, sementara yang tidak akan rugi.
Gunakan kalkulator di atas untuk mensimulasikan pertumbuhan uangmu dengan bunga berbunga. Jadikan keuanganmu lebih cerdas, bukan lebih keras.