Jakarta – Menurut Reuters, konflik udara antara Iran dan Israel sudah memasuki hari kelima, dengan intensitas serangan yang terus meningkat. Iran melaporkan sekitar 224 orang tewas, sebagian besar warga sipil, sementara Israel mencatat 24 korban jiwa di kalangan warga sipil, dan hampir 3.000 orang dievakuasi menyusul serangan rudal .
Di tengah eskalasi ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta agar warga di Tehran segera mengungsi. Menurut dia di platform Truth Social, Iran menolak perjanjian pembatasan nuklir, dan itu membuat situasinya sangat berbahaya. Trump meninggalkan KTT G7 di Kanada lebih awal untuk memantau langsung situasi krisis ini .

Meski begitu, Amerika Serikat menegaskan tidak sedang menyerang Iran—Departemen Pertahanan dan staf Gedung Putih menyatakan bahwa AS masih mengusung solusi diplomatik, dan Trump tetap berharap tercapai kesepakatan nuklir . Di lain pihak, serangan Israel disebut menghancurkan fasilitas nuklir utama Iran, termasuk pusat Natanz, serta menewaskan sejumlah tokoh militer dan ilmuwan kunci .
Baca Juga: Serangan Israel ke Iran Picu Krisis Baru di Timur Tengah
Presiden Perancis Emmanuel Macron mendukung upaya gencatan senjata yang diusulkan AS, dan Prancis bersama beberapa negara Arab seperti Oman, Qatar, dan Saudi, berusaha menjadi mediator agar negosiasi nuklir bisa dilanjutkan–dengan syarat serangan Israel dihentikan .
Dampak pada instrumen finansial
- Minyak mentah naik lebih dari 2% setelah seruan evakuasi Trump. Brent mencapai sekitar US$73,50 per barel, sementara WTI berada di kisaran US$72,00 Lonjakan ini terjadi karena kekhawatiran gangguan pasokan, terutama jika konflik meluas ke jalur penting seperti Selat Hormuz.
- Emas, sebagai aset safe-haven, ikut menguat—naik sekitar 0,5% pada sesi pagi Asia, mencapai level tinggi sekitar US$3.393 per ons.
- Pasar saham AS berpindah ke zona merah. Indeks berjangka S&P 500 dan bursa Eropa turun, sementara hasil obligasi AS menurun seiring aliran dana ke aset yang lebih aman.
Secara keseluruhan, menurut Reuters, langkah Trump yang mendesak evakuasi Tehran dan meninggalkan KTT G7 lebih awal menjadi pemicu eskalasi ketegangan geopolitik dan tekanan volatil pada pasar finansial