Pada penutupan sesi pertama perdagangan Senin, 30 Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat sebesar 16,58 poin atau 0,24%, mencapai level 6.913,9. Kenaikan IHSG dan indeks saham Asia didukung oleh harapan akan tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Data ekonomi AS juga mendukung prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed. AS dan Tiongkok dikabarkan telah mencapai konsensus terkait kerangka kerja perdagangan mereka. Berdasarkan kesepakatan ini, Tiongkok akan menyederhanakan proses persetujuan ekspor barang-barang yang dikendalikan, sementara AS akan mencabut beberapa pembatasan. Presiden Donald Trump pun mengisyaratkan kemungkinan fleksibilitas menjelang batas waktu tarif pada 9 Juli. Meskipun demikian, pelaku pasar tetap berhati-hati karena adanya pesan yang beragam dari pemerintah, yang menimbulkan ketidakpastian mengenai negosiasi yang masih berlangsung.
Data PDB AS pada kuartal pertama mengalami kontraksi sebesar 0,5% secara kuartalan, yang mengindikasikan penurunan daya beli konsumen. Hal ini semakin memperkuat ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga.
Dari Tiongkok, Biro Statistik mengungkapkan bahwa indeks manufaktur Tiongkok, meskipun masih di zona kontraksi, menunjukkan peningkatan menjadi 49,7 pada Juni 2025 dari sebelumnya 49,5 pada Mei. Ini menunjukkan adanya perbaikan, didukung oleh stimulus yang diberikan oleh pemerintah Tiongkok.