Emas

Harga Emas Melemah, Investor Menanti Rilis Data Ekonomi AS

  • Harga emas turun tipis karena meredanya ketegangan dagang antara AS dan Uni Eropa, namun masih ada peluang naik jika minat terhadap aset berisiko melemah.
  • Investor menunggu rilis data inflasi inti (Core PCE) AS yang akan jadi acuan utama bagi The Fed dalam menentukan arah suku bunga.
  • Kepercayaan konsumen AS mulai pulih setelah lima bulan menurun, didorong oleh penurunan tensi dagang antara AS dan China.

Harga emas global terpantau melemah pada Rabu, 28 Mei 2025, seiring dengan meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Pada saat artikel ini ditulis, harga emas turun 0,12 persen ke level 3.296,7 dolar AS per ons troi, setelah sebelumnya sempat anjlok hingga satu persen. Di sisi lain, kontrak berjangka emas AS justru mengalami kenaikan tipis sebesar 0,2 persen ke 3.308,30 dolar AS per ons troi.

Mengutip laporan Reuters, tekanan pada harga emas muncul setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menunda penerapan tarif impor sebesar 50 persen terhadap produk dari Uni Eropa hingga 9 Juli mendatang. Penundaan ini dimaksudkan agar ada ruang bagi negosiasi antara pemerintah AS dan blok negara-negara Eropa tersebut.

“Begitu harga emas menyentuh di bawah level 3.300 dolar, para investor mulai masuk untuk membeli. Namun secara keseluruhan, pasar masih cukup optimistis setelah ketegangan dagang AS dan Uni Eropa sedikit mereda. Hal ini yang membuat harga emas belum bisa melesat lebih tinggi,” ujar Tim Waterer, Kepala Analis Pasar di KCM Trade.

Menurut Waterer, jika harga emas mampu bertahan di kisaran support 3.250 hingga 3.280 dolar, ada peluang untuk kembali naik ke level 3.400 dolar, terutama jika minat investor terhadap aset berisiko mulai menurun.

Saat ini, perhatian investor tertuju pada rilis data inflasi inti pengeluaran konsumsi pribadi (Core PCE) AS untuk bulan April yang dijadwalkan keluar pada Jumat, 30 Mei 2025. Data ini sering dijadikan acuan utama oleh bank sentral AS, The Fed, dalam mengambil keputusan terkait kebijakan suku bunga.

Di sisi lain, tingkat kepercayaan konsumen di AS menunjukkan pemulihan pada bulan Mei, mengakhiri tren penurunan yang berlangsung selama lima bulan berturut-turut. Kembalinya optimisme ini sebagian besar didorong oleh meredanya ketegangan antara AS dan China.

Sejak Desember lalu, The Fed masih mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25 hingga 4,50 persen sambil menunggu kepastian lebih lanjut mengenai dampak ekonomi dan inflasi dari kebijakan tarif yang dicanangkan oleh Presiden Trump.

Investasi

Temukan Keajaiban Bunga Compound

Lihat bagaimana investasi Anda dapat tumbuh seiring waktu dengan kalkulator bunga majemuk interaktif kami. Rencanakan investasi Anda dan raih kebebasan finansial.

Hitung Future Value
Visualisasikan pertumbuhan dari waktu ke waktu
Bandingkan berbagai skenario

Artikel Terbaru

Kalender