Gojek
Goto

Besok Ojol Akan Gelar Aksi, Bagaimana Dampaknya ke Saham GOTO?

  • Saham GOTO terus melemah, turun 1,37 persen ke Rp 72 pada 19 Mei 2025 dan sudah turun 11,11 persen dalam sepekan terakhir.
  • Puluhan ribu pengemudi ojol dan taksol akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran pada Selasa, 20 Mei 2025, termasuk mogok kerja dan mematikan aplikasi selama 24 jam.
  • Lima tuntutan utama aksi meliputi sanksi untuk aplikator pelanggar regulasi, pembatasan potongan aplikasi menjadi 10 persen, revisi tarif penumpang, dan penetapan tarif layanan makanan serta pengiriman barang.

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), perusahaan teknologi yang bergerak di layanan ride hailing dan fintech, turun 1,37 persen ke level Rp 72 pada akhir sesi pertama perdagangan Senin, 19 Mei 2025.

Dalam sesi tersebut, tercatat sebanyak 2,08 miliar saham GOTO berpindah tangan dengan total 15.282 kali transaksi. Nilai total transaksinya mencapai Rp 149,48 miliar.

Sejak 8 Mei 2025, saham GOTO belum menunjukkan penguatan. Sebagian besar waktu, saham ini mengalami penurunan dan hanya dua kali bergerak stagnan. Dalam sepekan terakhir, nilainya sudah merosot 11,11 persen.

Di sisi lain, para pengemudi ojek online dan taksi online merencanakan aksi unjuk rasa besar-besaran pada Selasa, 20 Mei 2025. Puluhan ribu pengemudi dari berbagai kota diperkirakan akan ikut serta.

“Aksi unjuk rasa gabungan pengemudi roda dua dan roda empat akan digelar secara masif pada Selasa. Diperkirakan lebih dari 25 ribu massa dari berbagai wilayah akan turut serta,” menurut pernyataan resmi asosiasi pengemudi.

Aksi akan berlangsung di berbagai kantor perusahaan penyedia layanan transportasi online serta kantor-kantor pemerintah seperti Kementerian Perhubungan, Istana Merdeka, dan DPR RI.

Unjuk rasa ini direncanakan mulai pukul 13.00 WIB dan akan berlanjut hingga tuntutan mereka diterima oleh pemerintah, DPR, dan perusahaan aplikator menyatakan komitmen untuk patuh pada regulasi.

Tak hanya di jalan, aksi juga akan dilakukan dalam bentuk mogok kerja. Layanan pemesanan penumpang, makanan, dan pengiriman barang akan dihentikan sementara.

“Pelayanan melalui aplikasi akan dihentikan massal selama sehari penuh, mulai pukul 00.00 hingga 23.59 pada Selasa. Pengemudi akan mematikan aplikasi sebagai bentuk protes,” lanjut pernyataan tersebut.

Masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan pemesanan selama masa mogok sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan para pengemudi.

Para pengemudi menyampaikan bahwa ini adalah bentuk puncak dari kekecewaan mereka terhadap lambannya tindakan tegas dari regulator terhadap pelanggaran yang sudah terjadi sejak 2022.

Dalam aksi tersebut, mereka membawa lima tuntutan utama:

  1. Presiden dan Menteri Perhubungan diminta menjatuhkan sanksi tegas kepada perusahaan aplikasi yang melanggar regulasi pemerintah seperti Permenhub Nomor 12 Tahun 2019 dan Kepmenhub Nomor 1001 Tahun 2022.
  2. DPR Komisi V diminta menggelar rapat dengar pendapat bersama Kementerian Perhubungan, asosiasi pengemudi, dan perusahaan aplikator.
  3. Potongan aplikasi diminta diturunkan menjadi maksimal 10 persen.
  4. Tarif penumpang diminta direvisi, termasuk penghapusan fitur seperti aceng, slot, hemat, dan prioritas.
  5. Tarif layanan makanan dan pengiriman barang diminta ditetapkan secara resmi dengan melibatkan asosiasi pengemudi, regulator, aplikator, dan YLKI.
Investasi

Temukan Keajaiban Bunga Compound

Lihat bagaimana investasi Anda dapat tumbuh seiring waktu dengan kalkulator bunga majemuk interaktif kami. Rencanakan investasi Anda dan raih kebebasan finansial.

Hitung Future Value
Visualisasikan pertumbuhan dari waktu ke waktu
Bandingkan berbagai skenario

Artikel Terbaru