Investasi Reksa Dana sedang jadi idola bagai kaum milenial dan investor baru namun tak banyak uraian yang berisikan kupas tuntas investasi reksa dana. Padahal keberadaanya diperlukan untuk memberi jawaban lengkap bagi calon investor yang saat ini masih tengah belajar memahami sistemnya.
Meskipun tidak dengan investasi lain seperti membeli saham, instrumen investasi satu ini menawarkan imbal hasil (return) hingga 20x dibandingkan tabungan bank biasa, lho. Beberapa reksa dana bahkan memberikan potensi return hingga 20%+ per tahun!
Keuntungannya diklaim jauh lebih tinggi dibandingkan sekedar menyimpan uang dengan tabungan biasa atau berinvestasi dengan deposito. Bahkan, pakar keuangan menyebutkan jika investasi reksadana rutin sebesar Rp 500 ribu per bulan maka bisa mendapatkan hasil hingga Rp 3,5 miliar apabila dikelola dengan benar.
Hanya saja memang jumlah dana yang diinvestasikan setiap bulannya harus terus meningkat untuk mendapatkan hasil optimal. Namun rasanya waktu 7 hari 7 malam saja tidak untuk membahas dan mengupas tuntas investasi reksa dana. Sama seperti hal lain, kamu bisa terus belajar sembari melakukannya untuk mendapatkan hasil terbaik.
Apa itu reksa dana? Lalu, apa keuntungan dan risikonya? Tidak perlu khawatir, kamu bisa mempelajarinya pada artikel ini sebelum memutuskan untuk mulai berinvestasi di reksa dana.
Kupas Tuntas Investasi Reksa Dana, Instrumen Populer yang Sedang Naik Daun
Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa banyak jenis investasi yang berbeda-beda ragamnya? Tentu saja perkembangan ini disebabkan oleh perbedaan permintaan (demand) dari masyarakat. Setiap orang memiliki karakteristiknya sendiri dalam berinvestasi, sehingga jenis investasi yang tersedia pun semakin beragam.
Salah satu contohnya adalah banyak investor yang gemar berinvestasi logam mulia (emas). Hal ini disebabkan sifat investasi emas yang aman dan risikonya kecil, mengingat investasi emas tahan akan gerusan inflasi. Selain itu, produk investasi ini bersifat likuid sehingga mudah diperjualbelikan kapan saja.
Namun, tidak semua investor konservatif dan inginnya bersantai-santai. Ada juga dari mereka yang lebih memilih instrumen dengan imbal hasil lebih besar. Bagi tipe investor seperti ini, investasi reksa dana bisa menjadi pilihan. Sayangnya, pengguna instrument investasi ini kecil sekali, tidak sampai 10%.
Kebanyakan dari mereka mengaku tidak pernah mengetahui tentang reksa dana. Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang merupakan pola pengelolaan modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dengan bantuan Manajer Investasi (MI), sehingga kamu tidak perlu pusing akan instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksa dana.
Dalam skema investasi reksa dana, Manajer Investasi (MI) yang akan membantu mengelola uang kamu. Dana kelolaan ini, yang sumbernya dari investasimu, akan digabungkan dengan orang lain, barulah dikelola bersama demi memperoleh keuntungan.
Dengan demikian, tidak dibutuhkan modal besar untuk berinvestasi di dalamnya. Anggap saja kamu ingin membeli instrumen investasi seharga Rp3.000.000, jumlah yang tidak terjangkau olehmu. Melalui reksa dana, kamu bisa berinvestasi minimal Rp10.000 pada instrumen investasi tersebut dan membiarkan Rp2.990.000 sisanya dipenuhi oleh investor-investor lainnya.
Misalnya saja untuk membeli saham unggulan di pasar modal yang imbal hasilnya sudah sangat terbukti. Tentunya persentase hasil yang kamu terima akan seimbang dengan jumlah investasimu.
Reksa dana juga menekankan konsep diversifikasi dalam investasinya, di mana akan dilakukan penempatan dana atau aset investasi ke dalam beberapa instrumen yang berbeda dengan pertimbangan potensi keuntungan (return), risiko, serta likuiditasnya.
Melalui investasi reksa dana, kamu otomatis memiliki beberapa produk investasi sekaligus sesuai kebijakan manajer investasi, sehingga potensi kehilangan modal investasi sungguhlah kecil, bahkan tidak mungkin.
Adapun beberapa kelebihan investasi reksa dana adalah sebagai berikut:
Investasi reksa dana memiliki sejumlah kelebihan yang tidak dimiliki oleh instrumen investasi lainnya. Kelebihannya inilah yang menjadikannya cocok untuk dimiliki oleh investor pemula sepertimu seperti:
- Dana investasi dikelola oleh Manajer Investasi profesional, sehingga kamu tidak perlu repot mengelola investasi sendiri.
- Likuiditasnya tinggi, sehingga investasi dapat dicairkan/dijual kapan saja dengan menggunakan harga Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang berlaku saat penjualan.
- Tidak membutuhkan banyak modal.
- Mudah diakses, karena sudah sangat banyak yang menawarkan transaksi reksa dana secara online, sehingga kamu bisa melakukan pembelian atau penjualan unit lewat situs yang telah tersedia, bukan oleh beberapa perusahaan Manajemen Investasi saja.
- Imbal hasilnya cenderung besar.
- Dana milik kamu akan disimpan di Bank Kustodian yang menjadi pihak ketiga, sehingga aman dan minim upaya pencegahan perusahaan bodong yang ingin melarikan dana nasabahnya.
Sayangnya, investasi reksa dana ini pun memiliki beberapa kelemahan, misalnya:
Tidak lengkap rasanya kita kupas tuntas investasi reksa dana jika hanya mengulas soal kelebihannya. Untuk pertimbangan yang lebih berimbang kamu juga harus tahu soal kelemahan instrumen ini seperti:
- Adanya risiko berkurangnya nilai investasi yang dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portofolio.
- Adanya risiko likuiditas, yakni terlambat dibayarnya perintah penjualan, biasanya dikarenakan adanya kesalahan administrasi penjualan.
- Adanya risiko kebangkrutan perusahaan saham dan obligasi yang menjadi portofolio reksa dana. Meskipun dana investasimu tidak 100% hilang, tetap saja kamu harus mengetahui bahwa ada potensi sebagian modalmu hilang bila ini terjadi.
Jenis Produk Reksa Dana dan Risikonya Masing-masing
Saat memutuskan untuk mulai berinvestasi reksa dana, kamu akan dihadapkan pada beberapa pilihan investasi. Hal ini pastinya cukup membingungkan, terlebih bagi calon investor yang belum pernah berinvestasi sebelumnya.
Maka tidak ada salahnya mengenali berbagai jenis dari investasi tersebut. Sehingga kamu bisa lebih memahami mengenai potensi imbal hasil dan juga risikonya. Pada dasarnya, pemilihan instrumen investasi apapun haruslah dicocokkan dengan profil risiko kamu yakni toleransi kamu terhadap kemungkinan hilangnya nilai investasi.
Namun tentu saja kamu sebagai investor punya pertimbangan sendiri. Sebelum berpikir lebih jauh soal strategi berinvestasi reksa dana, kenali dulu jenis-jenisnya antara lain:
1. Reksa Dana Saham
Manajer Investasi akan menempatkan investasi para investornya untuk pembelian saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keuntungan didapatkan pada saat terjadi kenaikan harga saham yang telah dibeli tersebut.
Dibandingkan yang lainnya, reksa dana saham memiliki keuntungan (return) yang paling tinggi. Sekaligus juga resiko yang paling tinggi. Hal ini dikarenakan pasar saham merupakan instrumen investasi yang bergejolak. Saham bisa naik atau turun dengan tajam dalam periode singkat.
Biasanya yang menanamkan modalnya pada investasi saham, ialah seorang investor yang berani mengambil resiko (risk taker).
2. Reksa Dana Campuran
Sesuai dengan namanya, Manajer Investasi akan mengalokasikan dana investor pada berbagai macam efek. Di antaranya adalah saham (ekuitas), surat utang (obligasi) dan pasar uang (deposito). Jenis investasi ini sangat sesuai buat kamu yang baru saja hendak mencoba berinvestasi.
Alokasi dana dikombinasikan pada ketiga jenis efek. Dimana masing-masing alokasinya tidak boleh lebih dari 79%. Keunggulan investasi ini adalah resiko investasi yang tersebar, karena penganekaragaman (diversifikasi) instrumen aset. Pada saat salah satu instrumen mengalami penurunan, bisa jadi instrumen lainnya mengalami keuntungan dengan nilai lebih tinggi.
3. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Ditinjau dari jenis resikonya, reksa dana pendapatan tetap merupakan investasi beresiko menengah. Investasi ini dapat memberikan tingkat pengembalian lebih tinggi dari bunga deposito pada umumnya.
Dana investor diinvestasikan setidaknya 80% aset berupa surat utang (obligasi). Tujuan dari reksa dana pendapatan tetap adalah untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih stabil. Dengan aset berupa obligasi, maka keuntungan bisa didapatkan secara rutin berupa kupon.
Walaupun memiliki resiko lebih besar dari pasar uang, tetapi tingkat resiko relatif lebih rendah dibandingkan pasar saham. Investasi pendapatan tetap lebih cocok digunakan untuk jangka pendek menengah antara 1 hingga 3 tahun.
4. Reksa Dana Pasar Uang
Jika dibandingkan dengan yang lain, ini adalah jenis investasi dengan resiko paling kecil. Sehingga bisa dianggap investasi paling aman. Keuntungan diperoieh dengan penempatan dana pada instrumen pasar uang yang telah dipilih secara selektif.
Pasar uang memiliki likuiditas tinggi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan dana tunai dalam waktu singkat. Investasi jenis pasar uang merupakan investasi jangka pendek paling aman dan menguntungkan. Namun demikian, reksa dana pasar uang kurang menguntungkan untuk investasi jangka panjang, seperti 5 tahun ke atas.
Source: Ajaib